Selasa, 21 Januari 2014

PERANAN AMI-C PADA MOBIL




UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI


     PERANAN AMI-C PADA MOBIL
 Nama Kelompok     :  Dwie Restiani (12110217)
                                    Febri Inayah    (12110681)
                              Siti Soleha       (16110621)
    
      Kelas                        :  4KA11
     
      Jurusan                    :  Sistem Informasi






 
                







DEPOK
2014

ABSTRAKSI



PERAN KOLABORASI ANTARMUKA OTOMOTIF MULTIMEDIA PADA MOBIL Tugas Pengantar Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata Kunci: Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia, Mobil


Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk lebih memahami peran kolaborasi antarmuka otomotif multimedia pada mobil, serta Meningkatkan pilihan dan mengurangi keusangan sistem elektronik kendaraan. Automotive Multimedia Interface Collaboration (AMI-C) menyatakan bahwa akan menggandeng teknologi Open Service Gateway Initiative (OSGi) sebagai framework untuk platform sofware yang dibangun untuk informasi mobile dan sistem entertainment. Dalam kombinasi’a, AMI-C dan framework OSGi akan menyediakan satu platform software yang umum dan pasar yang terbuka untuk penyedia aplikasi atomotif berbasis wireless. Untuk pengguna, platform umum tersebut akan menyediakan pilihan software aplikasi yang luas.  MMI mengoperasikan sejumlah besar dalam komponen hiburan mobil, elektronik mobil, dan fungsi lainnya. Daftar di bawah ini menunjukkan ruang lingkup dari sistem dikendalikan oleh MMI. Namun, tergantung pada model mobil yang sebenarnya, bersama dengan versi yang telah ditentukan (MMI dasar, MMI Tinggi, dll), hanya beberapa, dan tidak semua fungsi akan diterapkan atau tersedia.

(2014)

   




DAFTAR ISI


Halaman Judul …………..……………………………….
Abstraksi ……………………..………………….............
Daftar Isi……………....…………………………………
BAB I PENDAHULUAN…….………………................
    1.1 Latar Belakang..…………………………...……...
    1.2 Tujuan penulisan……….....………………...…….
    1.3 Metode penulisan ………….....…………..............
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………...…
    2.1 Definisi Antar Muka dan

          Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia….
    2.2 Struktural Kolaborasi 

          Antarmuka Otomotif Multimedi .......…………..
BAB III PEMBAHASAN.......………………………… 
    3.1 Sejarah Mobil……………………………………………………………………….
    3.2 Tujuan Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia Pada Mobil………………...
    3.3 Komponen Arsitektur AMIC Pada Mobil ………………………………………….
    3.4 Konsep Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia Pada Mobil………..………
    3.5 Fungsi MMI……………………………………………………………………… 
BAB IV PENUTUP ……………………….……………………………………………..
kesimpulan………….……………………………...………………………………....…..   BAB V
DAFTAR PUSTAKA…………………………...…...…………………………………...



i
ii
iii
4
4
4
5
6
6
6

8
8
8
9
9
10
12
12
12
    13



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

            Perkembangan dunia otomotif di beberapa System khususnya Indonesia saat ini melaju dengan sangat cepat. Tingginya permintaan atas kendaraan roda empat ini merangsang minat para investor baik yste maupun investor luar negeri berlomba lomba untuk menjalankan bisnis ini dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya.

            Kendaraan akan mengalamin peningkatan perlengkapan dengan ditambahkannya ystem digital yang mendukung beberapa aplikasi seperti untuk mengakses informasi, komunikasi, kemanan dan internet. Ketertarikan terhadap aplikasi multimedia pada kendaraan meningkat, misalnya pada periode 2003-2005. Seperti: pengenalan aplikasi real-time, kamera kecepatan tinggi, seiring dengan semakin meningkatnya komersialisasi lalu lintas multimedia dan pelayanan pariwisata dan travel. Oleh sebab itu, kebutuhan akan multimedia bus yang diletakkan
 pada kendaraan akan meningkat.

            Automotive Multimedia Interface Collaboration (AMI-C) menyatakan bahwa akan menggandeng teknologi Open Service Gateway Initiative (OSGi) sebagai framework untuk platform ysteme yang dibangun untuk informasi mobile dan ystem entertainment. Dalam kombinasi’a, AMI-C dan framework OSGi akan menyediakan satu platform software yang umum dan pasar yang terbuka untuk penyedia aplikasi atomotif berbasis wireless. Untuk pengguna, platform umum tersebut akan menyediakan pilihan software aplikasi yang luas.






Tujuan penulisan

            Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk lebih memahami peran kolaborasi antarmuka otomotif multimedia pada mobil, serta Meningkatkan pilihan dan mengurangi keusangan  ystem elektronik kendaraan.



1.3  Metode penulisan
     Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah dengan literature. Yaitu mencari informasi yang berhubungan dengan kolaborasi antarmuka otomotif multimedia dalam perkembangan mobil dari beberapa sumber, baik itu melalui browsing maupun sumber-sumber literature tertulis (buku).




















 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



2.1  Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia
           
Adalah sebuah kelompok yang dibuat oleh pembuat (maker) untuk menciptakan  standar umum yang digunakan untuk mengatur bagaimana cara kerja perangkat elektronik, seerti komputer dan hiburan unit, berkomunikasi dengan kendaraan. Dan memiliki anggota: Fiatm Ford, General Motors, Honda, Mitsubishi, Nissan, PSA Peugeot-Citroen, Renault.

Sebuah organisasi yang dibentuk untuk menciptakan standarisasi dunia yang digunakan dalam mengatur bagaimana sebuah perangkat elektronik dapat bekerja disebut Kolaborasi Antar muka Otomotif Multimedia.


2.2 Struktural Kolaborasi Antarmuka Otomotif Multimedia
  
Automotive Multimedia Interface Kolaborasi (AMIC) mengatakan akan menjadi tuan rumah tiga update internasional briefing untuk menjadi pemasok otomotif, komputer dan teknologi tinggi industri elektronik. Briefing akan diadakan 23 Februari di Frankfurt, Jerman; Februari 29 di Tokyo; dan Maret 9 di Detroit.

“AMIC telah membuat suatu kemajuan yang signifikan dalam satu tahun terakhir ini dalam menyelesaikan struktur organisasi dan mencapai kesepakatan mengenai persyaratan yang diperlukan untuk hardware dan software baik di masa depan mobil dan truk,” Jurubicara AMIC Dave Acton berkata, “Dan sekarang sudah saatnya bagi kita untuk bertemu dengan pemasok dan mereka yang tertarik untuk menjadi pemasok untuk memastikan kami pindah ke tahap berikutnya pembangunan kita bersama-sama. “

            Acton menekankan bahwa AMIC terbuka untuk semua pemasok yang tertarik bisnis elektronik. AMIC dibentuk pada bulan September l998 dan saat ini dipimpin oleh 12 produsen otomotif dan anak perusahaan yang meliputi: BMW, DaimlerChrysler, Ford, Fiat, General Motors, Honda, Mitsubishi, Nissan, PSA / Peugeot-Citroen, Renault, Toyota, dan VW. Seorang juru bicara mengatakan kelompok AMIC berencana untuk mendirikan sebuah kantor di San Francisco di masa depan.























BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Sejarah Mobil

Mobil (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani 'autos' (sendiri) dan Latin 'movére' (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa mesin sendiri. Jenis mobil termasuk bus, van, truk. Pengoperasian mobil disebut menyetir. Kendaraan pertama yang bekerja dengan uap mungkin pertama kali didesain oleh Ferdinand Verbiest, sekitar tahun 1672. Ia mendesain mainan kendaraaan berukuran 65 cm untuk kerajaan Cina, yang tidak bisa membawa penumpang. Tidak diketahui apakah model kendaraan yang dibuat Verbiest pernah diproduksi atau tidak.

Tahun 1752, Leonty Shamshurenkov, seorang berkebangsaan Rusia, membuat konstruksi sebuah kendaraan bertenaga manusia. Ia juga melengkapi kendaraan buatannya dengan odometer. Kendaraan yang ia buat mirip dengan sebuah kereta salju. Kendaraan tenaga uap pertama dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan sukses mendemonstrasikan kendaraan roda tiga itu pada tahun 1769. Kendaraan pertama menggunakan tenaga mesin uap, mungkin peningkatan mesin uap yang paling dikenal, dikembangkan di Birmingham, Inggris oleh Lunar Society. Dan juga di Birmingham mobil tenaga bensin pertama kali dibuat di Britania pada tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester yang juga mematenkan rem cakram. Pada tahun 1890-an, etanol digunakan sebagai sumber tenaga di Amerika Serikat.


3.2 Tujuan Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia Pada Mobil

           
            untuk menyediakan interface standar bagi pengendara mobil dengan menggunakan media komputer. Saat ini kita dapat melihat kebutuhan akan komputer tidak hanya pada Personal Computer maupun Laptop, tetapi juga pada mobil seperti sistem navigasi (GPS), hands-free pada telepon selular, termasuk pengenalan suara sintesis yang berfungsi untuk komunikasi jarak dekat untuk dipersembahkan komunikasi jarak dekat ( DSRC) sistem untuk kendaraan untuk infrastruktur komunikasi dan sistem mobil seperti airbag, pintu kunci dan diagnostik input / output.

3.3  Arsitektur AMI-C


Komponen Arsitektur AMIC memiliki empat komponen :
-          In-Vehicle Jaringan                - Jaringan perangkat
-           Kendaraan Antarmuka          - Host (platform komputasi)


·    3.4 Konsep MMI
MMI terdiri dari satu perangkat hiburan yang dapat mengontrol semua fungsi hiburan di dalam mobil, hal ini dapat mengurangi banyaknya tombol-tombol di dashboard. Sistem ini terdiri dari terminal MMI dan layarnya.
Perangkat utama dari MMI adalah unit kontrol yang ada di tengah. Kontrol ini dapat berputar untuk menunjukkan menu atas dan bawah, dan ditekan untuk mengaktifkan tombolnya. Selain itu, ada 4 atau 8 tombol (tergantung tipe apa yang dipasang di mobil itu) di sekelilingnya yang juga dapat digunakan untuk memanggil menu. Layar MMI dapat berupa layar 5 inci monokrom hitam dan merah atau 7 inci 16:9 full colour. MMI menggunakan teknologi Media Oriented Systems Transport (MOST) untuk menghubungkan semua sistem-sistem ini. Harman Becker memproduksi sistem ini, menggunakan software QNX Neutrino, Real Time Operating System (RTOS). 


·     3.5 Fungsi MMI
            MMI mengoperasikan sejumlah besar dalam komponen hiburan mobil, elektronik mobil, dan fungsi lainnya. Daftar di bawah ini menunjukkan ruang lingkup dari sistem dikendalikan oleh MMI. Namun, tergantung pada model mobil yang sebenarnya, bersama dengan versi yang telah ditentukan (MMI dasar, MMI Tinggi, dll), hanya beberapa, dan tidak semua fungsi akan diterapkan atau tersedia.
Fungsi tombol-tombol MMI :
-          Navigasi satelit, termasuk manajemen lalu lintas (TMC)
-          Radio tuner
-          CD Changer
-          TV Tuner
-          Telepon & Direktori
-          pemanas, ventilasi, AC / Kontrol Iklim, dan kursi pemanas
-          Mobil Setup (misalnya kunci sentral dan fungsi kenyamanan (pulang / meninggalkan rumah, listrik sunroof dan jendela) pilihan, pengaturan audio global, pengaturan suspensi dll)
-          Informasi pengemudi (statistik ekonomi misalnya bahan bakar (sering diliputi oleh "komputer perjalanan" fungsi), tingkat baterai, ban-tekanan pemantauan, dll)
-          User Manual (full on-board mobil petunjuk pengguna, ditampilkan pada layar)




·      BAB 4 
  Kesimpulan
            Dalam makalah ini saya dapat menyimpulkan bahwa Automotive Multimedia Interface Colaboration (AMI-C) dapat membuat setiap pengemudi merasa nyaman dalam berkendara pada situasi bagaimana pun . adapun yang harus diperhatikan yaitu,  urutan menu yang perlu diakses dalam rangka untuk mengubah pengaturan tertentu agar lebih mudah menjalankannya pada saat kita mengemudi.




BAB V
DAFTAR PUSTAKA


[1] http://cynthia-octavianti92.blogspot.com/
[2] http://mandraiman.blogspot.com/2013/07/sistem-informasi-dalam-mobil.html
[3] http://adhek09.wordpress.com/category/telematika/

JURNAL FITUR PADA ANTAR TELEMATIKA



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER &TEKNOLOGI INFORMASI



 JURNAL FITUR PADA ANTAR TELEMATIKA


FITUR PADA ANTAR TELEMATIKA
      Nama Kelompok     :  Dwie Restiani (12110217)
                                         Febri Inayah    (12110681)
                                   Siti Soleha       (16110621)
    
      Kelas                       :  4KA11
     
      Jurusan                    :  Sistem Informasi






 
 
















ABSTRAKSI
Saat ini Telematika muncul sebagai bidang ilmu yang memfokuskan pada peningkatan interaksi di antara manusia atau proses melintasi jarak dan waktu melalui aplikasi   Information and Communications Technology (ICT). Dalam penulisan Artikel ini, penulis membahas tentang Fitur pada antar muka telematika, fitur antarmuka disini merupakan salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Dalam pemakaiannya komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna.penulisan artikel fitur pada antarmuka telematika akan berfokus untuk membahas antar muka pada telematika, fitur pada antarmuka pengguna telematika, manfaat dan kerugian penggunaan pada telematika. Banyak fitur teknologi yang di gunakan untuk pengembangannya, salah satunya video conference.

Kata Kunci : Telematika, Fitur






















DAFTAR ISI

               Hal
Halaman Judul.................................................................................................................... i
Abstrak.............................................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
             1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 3
            2.1  Antar Muka Pemakai......................................................................................3
BAB 3.  PEMBAHASAN.................................................................................................7
             3.1  Konferensi Video..........................................................................................7
BAB 4.  PENUTUP
              4.1  Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................14



















BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.    Latar  Belakang
  Perubahan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kemampuan berpikir dan berinteraksi antar sesama dalam proses yang panjang, menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan telah membuat pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salah satunya adalah Alvin Toffler. Zaman informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”. Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarang ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar informasi dan telematika. Telematika itu sendiri adalah istilah untuk mendefinisikan Telekomunikasi melalui media informatika.
  Berdasarkan definisi di atas telematika sebenarnya mencakup dua teknik yaitu: telekomunikasi dan informatika. Karena kekhususan penelitian dalam bidang penelitian seperti: Digital signal processing, Network programming, Managemen Telekomunikasi: Routing, security, dll. Sentral telepon, router, switch, VoIP dll. Interoperabilitas: pensinyalan, operating system dan data base. Fiber optics, Network performance and Qos. Pengembangan software. Interface dalam telematika meliputi banyak hal,salah satu nya adalah video conference. Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Salah satu fitur yang terdapat pada interface telematika seperti : Aplikasi Berbasis Web (berteknologi internet) yang tidak perlu diinstall di setiap client dan bisa jalan di sistem operasi apapun (Open System). Interface dalam telematika meliputi banyak hal, salah satu nya adalah video conference,
  Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Perangkat-perangkat lainnya seperti : LCD Proyektor 7 9, Printer LazerJet atau DeskJet dan BubleJet 25 30, Ploter 1 1, Scanner 4 5, Digitizer. Dari Aplikasi Keselamatan dan Keamanan misalnya adalah SOS, Kontrol Jarak Jauh, Tracking Otomatis. Dalam Hiburan juga ada seperti : Musik, Video, Game.  Sedangkan,Infrastruktur komunikasi untuk mendukung teknologi telematika antara lain adalah jaringan seluler (HP), jaringan Satelit, jaringan Siaran Radio atau TV, jaringan Titik Akses dan lainnya.
























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.     Antar Muka Pemakai
Antarmuka pemakai (User Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi user interface, berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara menyeluruh dengan langkah-langkah yang tepat sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem. Paling utama dalam membangun user interface adalah kemudahan dalam memakai atau menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan atau membangun suatu program jangan terlalu diperlihatkan.
Pengertian antarmuka adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface dan Graphical User Interface (GUI)

a.    Command Line Interface (CLI)

CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu. Meskipun konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang berbeda untuk CLI-nya. UNIX memberi nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan lain sebagainya. Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) memberi nama command.com atau Command Prompt. Sedangkan pada Windows Vista, Microsoft menamakannya PowerShell. Pengguna Linux mengenal CLI pada Linux sebagai terminal, sedangkan pada apple namanya adalah commandshell


b. Graphical User Interface
GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device). Terdapat 6 macam fitur yang terdapat pada antarmuka  pengguna telematika. Fitur tersebut antara lain :
A. Head Up Display System
Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat untuk kepentingan penerbangan militer, sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan sipil, kendaraan bermotor dan aplikasi lainnya.
B. Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group.
Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsusng.
C. Computer Vision
Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.


D. Browsing Audio Data
Browsing audio data adalah kemampuan mesin untuk mencari data dengan menggunakan input audio. Suatu ketika kita mendengarkan sebuah kilasan lagu dan kemudian kita merasa terkesan dengan lagu tersebut. Meskipun kita hanya mendengarkan secara sekilas, tetapi membuat kita ingin tahu lagu siapakah itu?
Browsing audio data pada suara tidak seperti browsing teks pada tulisan. Hal ini disebabkan perbedaan sifat antara tulisan dan suara.  Pada tulisan, apa yang ditulis bisa tetap ada secara permanen tertulis sedangkan  pada audio atau suara sifatnya hanyalah sementara maksudnya setelah bunyi suara  terdengar maka selanjutnya suara tersebut akan menghilang. Karena sifat suara yang tidak permanen  itulah maka untuk melakukan pencarian dalam audio data harus selalu dilakukan pengulangan dalam membunyikan suara tersbut. Browsing audio data dilakukan dengan cara konsep pendengar dan pembicara/speaker. Sebuah rekaman suara
dirubah menjadi beberapa bagian dan setiap bagian akan dibunyikan oleh pembicara/speaker yang berbeda.
Semua bagian dari rekaman tersebut dibunyikan secara bersamaan atau dengan kata lain semua pembicara atau speaker  sedang berbicara dalam waktu yang sama. Pendengar mendengarkan semua suara dari semua pembicara atau speaker,  jika ada perkataan dari seorang pembicara (misalnya pembicara 1) yang sama atau mirip dengan  kata-kata search-key yang sedang dicari maka suara dari pembicara yang lainnya akan dikecilkan  untuk memperjelas dan memastikan bahwa suara dari pembicara 1 adalah yang sama kemudian didapat kesimpulan  bahwa sebuah rekaman yang tadinya dipotong menjadi beberapa bagian itu adalah data audio yang sedang dicari.

E.Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech Recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa saja.

F. Speech Synthesis   
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.
























BAB III
PEMBAHASAN

3.1.     Konferensi Video
Teknologi inti yang digunakan dalam konferensi video adalah sistem kompresi digital audio dan video stream secara nyata. Perangkat keras atau perangkat lunak yang melakukan kompresi disebut codec. Angka kompresi dapat dicapai hingga 1:500. Digital yang dihasilkan aliran 1s dan 0s dibagi menjadi paket label, yang kemudian dikirimkan melalui jaringan digital (biasanya ISDN atau IP). Penggunaan modem audio dalam saluran pengiriman memungkinkan penggunaan Plain Old Telephone System atau POTS, dalam beberapa aplikasi kecepatan rendah, seperti videotelephony, karena POTS mengubah getaran digital ke atau dari gelombang analog dalam rentang spektrum audio.
Komponen lain yang dibutuhkan untuk sistem konferensi video meliputi:
a. Video input: kamera video atau webcam
b. Video output: monitor komputer, televisi atau proyektor
c.  Audio input: mikrofon
d.  Audio output: biasanya pengeras suara yang berkaitan dengan perangkat layar atau telepon
e.  Data transfer: jaringan telepon analog atau digital, LAN atau Internet
Pada dasarnya ada dua jenis sistem konferensi video:
1. Sistem terdedikasi mempunyai semua komponen yang dibutuhkan dikemas ke dalam satu peralatan, biasanya sebuah konsol dengan kamera video pengendali jarak jauh kualitas tinggi. Kamera ini dapat dikontrol dari jarak jauh untuk memutar ke kiri dan kanan, atas dan bawah serta memperbesar, yang kemudian dikenal sebagai kamera PTZ. Konsol berisi semua hubungan listrik, kontrol komputer, dan perangkat lunak atau perangkat keras berbasis codec. Mikrofon omnidirectional terhubung ke konsol seperti monitor televisi dengan pengeras suara dan proyektor video.
 Ada beberapa jenis perangkat yang didedikasikan untuk konferensi video:
1. Konferensi video kelompok besar: non-portabel, besar, perangkat yang digunakan lebih mahal untuk ruangan besar dan auditorium.
2. Konferensi video kelompok kecil: non-portabel atau portabel, lebih kecil, perangkat lebih murah yang digunakan untuk ruang rapat kecil.
3. Konferensi video individual: biasanya perangkat portabel, dimaksudkan untuk satu
pengguna, mempunyai kamera tetap, mikrofon, dan pengeras suara terintegrasi ke
dalam konsol.
2. Sistem desktop biasanya menambahkan papan perangkat keras ke komputer pribadi normal dan mentransformasikannya menjadi perangkat konferensi video. Berbagai kamera dan mikrofon berbeda dapat digunakan dengan papan, yang berisi codec yang diperlukan dan pengiriman tatap muka. Sebagian besar sistem desktop bekerja dengan standar H.323.
Konferensi video dilakukan melalui komputer yang tersebar, yang juga dikenal sebagai emeeting.

1.      Acoustic echo cancellation
Fitur mendasar dari sistem konferensi video profesional adalah Acoustic Echo Cancellation atau AEC. Echo dapat didefinisikan sebagai sumber gelombang interferensi yang direfleksikan dengan gelombang baru yang diciptakan oleh sumber. AEC adalah suatu algoritma yang mampu mendeteksi ketika suara atau ucapan masuk kembali ke audio input dari codec konferensi video, yang berasal dari keluaran audio dari sistem yang sama setelah beberapa waktu. Apabila tidak diperiksa, dapat menyebabkan beberapa masalah seperti:
1. Mendengar kembali suara sendiri (biasanya tertunda secara signifikan).
2. Kuat gema, membuat saluran suara menjadi tidak berguna karena sulit untuk memahami.
3. Melolong dibuat oleh umpan balik (feedback).
Echo cancellation adalah tugas prosesor intensif yang biasanya bekerja atas kisaran sempit suara penundaan.

2.      Multipoint videoconference
Konferensi video bersama antara tiga tempat jauh atau lebih dimungkinkan melalui Multipoint Control Unit atau MCU. MCU merupakan jembatan yang menghubungkan panggilan dari beberapa sumber dalam cara yang mirip dengan panggilan audio konferensi. Semua pihak memanggil unit MCU, atau unit MCU juga dapat menghubungi pihak-pihak yang akan berpartisipasi, secara berurutan. Ada jembatan MCU untuk IP dan ISDN berbasis konferensi video. Ada MCU yang murni perangkat lunak, dan yang lain merupakan kombinasi dari perangkat keras dan perangkat lunak. Sebuah MCU dikarakterisasi berdasarkan jumlah panggilan simultan yang dapat ditangani, kemampuan MCU untuk melakukan perubahan protokol dan tarif data serta fitur-fitur lain. MCU dapat berdiri sendiri sebagai perangkat keras atau dapat dimasukkan ke dalam unit konferensi video terdedikasi.
Beberapa sistem mampu melakukan konferensi multipoin tanpa MCU. Hal ini menggunakan teknik standar H.323 yang dikenal sebagai decentralized multipoint, dimana setiap stasiun dalam panggilan multipoin bertukar video dan audio secara langsung dengan stasiun lain tanpa pusat pengaturan. Keuntungan dari teknik tanpa MCU adalah video dan audio secara umum memiliki kualitas yang lebih tinggi karena tidak harus disampaikan melalui titik pusat. Selain itu, pengguna dapat membuat panggilan multipoin ad-hoc tanpa memerdulikan ketersediaan atau kontrol dari MCU.

3.      Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan konferensi video antara lain:
a.  Meningkatkan produktivitas karena kemampuan VTC untuk berbagi dokumen, ide    atau gambar dengan mudah.
 b.   Menghemat biaya.
 c.   Menghemat waktu.
 Kelemahan konferensi video antara lain:
 a. Harga masih terbilang mahal untuk dimiliki sehingga hanya perusahaan atau organisasi tertentu yang mempunyai cukup dana dan sangat membutuhkan yang memiliki konferensi video.
 b. Alat-alat untuk konferensi video sulit didapat dan proses penginstalan harus ekstra hati-hati agar tidak salah.
4.      Standarisasi
International Telecommunication Union atau ITU (sebelumnya: Komite Konsultasi Internasional Telegrafi dan Telepon) memiliki tiga payung standar untuk konferensi video, yaitu:
1. ITU H.320 dikenal sebagai standar untuk Public Switched Telephone Networks atau
konferensi video melalui ISDN basic rate interface atau primary rate interface. H.320 juga digunakan pada jaringan khusus seperti T1 dan satelit berbasis jaringan.
2. ITU H.323 dikenal sebagai standar untuk mengangkut aplikasi multimedia melalui LAN. Standar yang sama juga berlaku untuk implementasi yang lebih awal dari VoIP. Dalam beberapa tahun terakhir, Session Initiation Protocol dari IETF telah memperoleh momentum dalam praktek untuk kedua layanan.
3. ITU H.324 adalah standar untuk pengiriman melalui POTS, atau jaringan telepon audio. 3G- 324M adalah implementasi 3GPP untuk panggilan video (video call) pada telepon seluler 3G.
5.      Masalah
Ada dua masalah yang menonjol mencegah konferensi video menjadi bentuk komunikasi standar meskipun dimana-mana sistem mempunyai kemampuan konferensi video.
1.      Kontak mata: Telah diketahui bahwa kontak mata memainkan peran besar dalam percakapan, merasa perhatian dan niat serta aspek lain dari komunikasi kelompok. Sementara percakapan telepon biasa tidak memberikan isyarat kontak mata, konferensi video dapat dikatakan lebuh buruk dimana memberi kesan yang salah bahwa berbicara jarak jauh adalah menghindari kontak mata.
2       Penampilan kesadaran: Masalah kedua dengan konferensi video adalah saat sedang di depan  kamera, dengan aliran video secara mungkin dapat direkam. Beban presentasi yang dapat diterima pada penampilan layar tidak hadir dalam komunikasi audio saja. Penambahan video sebenarnya mengganggu komunikasi, mungkin karena kesadaran saat di depan kamera.
Masalah kontak mata dapat diselesaikan dengan kemajuan teknologi, sedangkan kemungkinan munculnya masalah kesadaran akan luntur ketika orang-orang telah terbiasa dengan konferensi video.

1.      Dampak  Masyarakat umum
Konektivitas internet berkecepatan tinggi telah tersedia lebih banyak dengan biaya terjangkau serta biaya pengambilan video dan tampilan teknologi telah menurun. Akibatnya sistem konferensi video pribadi berdasarkan webcam, sistem komputer pribadi, kompresi perangkat lunak dan konektivitas internet broadband telah menjadi terjangkau bagi masyarakat umum. Selain itu, perangkat keras yang digunakan untuk teknologi ini terus meningkatkan kualitas tetapi harga telah menurun drastis.
Ketersediaan freeware (sering sebagai bagian dari program chatting) telah membuat perangkat lunak berbasis konferensi video dapat diakses oleh banyak orang.
Konferensi video menambahkan alternatif lain yang mungkin dapat dipertimbangkan bila :
a.  Percakapan langsung dibutuhkan;
b.  Informasi visual merupakan komponen penting dari percakapan;
c.  Pihak percakapan tidak bisa secara fisik datang ke lokasi yang sama, atau
 d. Biaya atau waktu perjalanan adalah suatu pertimbangan.

2.  Pendidikan
Konferensi video memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan berpartisipasi dalam bentuk komunikasi dua arah. Selain itu, guru dan dosen dari seluruh dunia dapat dibawa ke kelas di daerah terpencil. Siswa dari beragam komunitas dan latar belakang dapat datang bersama untuk belajar tentang satu sama lain. Siswa mampu mengeksplorasi, berkomunikasi, menganalisis, dan berbagi informasi dan ide dengan satu sama lain. Melalui konferensi video siswa dapat mengunjungi bagian lain dari dunia untuk berbicara dengan orang lain, mengunjungi kebun binatang, museum dan sebagainya, untuk belajar. Sekolah kecil dapat menggunakan teknologi konferensi video untuk menyatukan sumber daya dan mengajar kursus (seperti bahasa asing) yang tidak dapat ditawarkan.

3.  Bisnis
Konferensi video dapat memungkinkan individu di tempat-tempat jauh untuk mengadakan rapat dalam waktu singkat. Waktu dan uang yang dulu dikeluarkan dalam perjalanan dapat digunakan untuk pertemuan singkat. Teknologi seperti VoIP dapat digunakan dalam hubungan dengan konferensi video untuk mengaktifkan pertemuan bisnis tatap muka biaya rendah tanpa meninggalkan meja, terutama untuk bisnis dengan kantor tersebar luas. Teknologi ini juga digunakan untuk  telecommuting, di mana karyawan bekerja dari rumah.
4.  Obat dan kesehatan
Konferensi video adalah teknologi yang sangat berguna untuk telemedicine dan aplikasi telenursing, seperti diagnosis, konsultasi, pengiriman gambar medis, dan lain-lain. Dengan menggunakan konferensi video, pasien dapat menghubungi perawat dan dokter dalam keadaan darurat atau situasi rutin, dokter dan paramedis profesional dapat mendiskusikan kasus di jarak yang jauh. Daerah pedesaan dapat menggunakan teknologi konferensi video untuk tujuan diagnostik sehingga menyelamatkan nyawa dan membuat penggunaan uang perawatan kesehatan menjadi lebih efisien. Perangkat khusus seperti mikroskop dilengkapi dengan kamera digital, videoendoscopes, perangkat USG, otoscopes, dan lain-lain dapat digunakan bersama-sama dengan peralatan konferensi video untuk mengirimkan data tentang pasien.

5.  Hubungan media
Konsep press video conference dikembangkan pada Oktober 2007 oleh African Press Organization atau APO untuk mengizinkan wartawan Afrika internasional untuk berpartisipasi dalam konferensi pers tentang masalah pembangunan dan pemerintahan yang baik. Press videoconference memungkinkan untuk mengatur sebuah konferensi pers internasional menggunakan konferensi video melalui Internet. Wartawan dapat berpartisipasi untuk sebuah konferensi pers internasional dari mana saja tanpa meninggalkan kantor. Wartawan hanya perlu duduk di depan komputer yang terhubung ke internet dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pembicara.











BAB IV
PENUTUP

4.1.    Kesimpulan
Dari keseluruhan hasil penulisan artikel ini, dapat dikatakan bahwa user interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini penggunaan bahasa amat efektif untuk membantu pengertian, karena bahasa merupakan alat tertua barangkali kedua tertua setelah gesture yang dipakai orang untuk berkomunikasi sehari-harinya. Praktis semua pengguna komputer dan Internet kecuali mungkin anak kecil yang memakai komputer untuk belajar membaca dapat mengerti tulisan. Meski pada umumnya panduan user interface menyarankan agar ikon tidak diberi tulisan supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen user interface lain seperti teks pada tombol, caption window, atau teks-teks singkat di sebelah kotak input dan tombol pilihan semua menggunakan bahasa. Tanpa bahasa pun kadang ikon bisa tidak jelas maknanya, sebab tidak semua lambang ikon bisa bersifat universal.
















DAFTAR PUSTAKA

[1]Panitia Penyelenggara, “The Power ICT in Education”, Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional ICT Prodi. Teknologi Pendidikan, PPs UNJ, Jakarta, 15 April 2008, h. 1.
[2] Wawan Wardiana, “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia”, Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, UNIKOM, Yogyakarta, 9 Juli 2002, h.2.
[3] Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989), h.2.
telematika.html