UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS PENGANTAR
TELEMATIKA
|
ABSTRAKSI
Saat ini Telematika muncul
sebagai bidang ilmu yang memfokuskan pada peningkatan interaksi di antara manusia
atau proses melintasi jarak dan waktu melalui aplikasi Information and Communications Technology
(ICT). Dalam penulisan Artikel ini, penulis membahas tentang Fitur pada antar
muka telematika, fitur antarmuka disini merupakan salah satu layanan yang
disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan
sistem operasi. Dalam pemakaiannya komponen sistem operasi yang bersentuhan
langsung dengan pengguna.penulisan artikel fitur pada antarmuka telematika akan
berfokus untuk membahas antar muka pada telematika, fitur pada antarmuka
pengguna telematika, manfaat dan kerugian penggunaan pada telematika. Banyak
fitur teknologi yang di gunakan untuk pengembangannya, salah satunya video
conference.
Kata
kunci : Telematika, Operasi , Fitur
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.................................................
Abstrak..........................................................
Daftar
Isi.......................................................
BAB 1. PENDAHULUAN................................
1.1 Latar Belakang ............................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................
2.1 Antar Muka Pemakai...................
BAB 3. PEMBAHASAN.................................
3.1 HUD
(Head-Up Display) System.
3.2 Teknologi HUD........................
3.3 Tangible User Interface..............
3.4 Dasar
Model Dari TUI…………
3.5 Computer
Vision……………
3.6 Browsing Audio Data………….
3.7
Speech Recognition…………
3.8 Speech
Synthesis……………
BAB 4.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan.......................
DAFTAR PUSTAKA
............................
|
Hal
i
ii
iii
1
1
2
2
3
3
3
5
5
6
7
9
9
10
10
11
|
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media, dan
informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika serta meluasnya
perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara
kegiatan bisnis dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah menjadi paradigma
global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi
jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan bangsa. Berbagai keadaan menunjukkan bahwa
Indonesia belum mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika secara baik,
dan oleh karena itu Indonesia terancam “digital divide” yang semakin tertinggal
terhadap negara-negara maju. Indonesia perlu melakukan terobosan agar
dapat secara efektif mempercepat pendayagunaan teknologi telematika yang
potensinya sangat besar.
Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi, telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan di
masyarakat, antara lain dalam alam perkembangannya, teknologi telematika ini
telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik,
sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan,
menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini informasi sudah banyak
berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi.
Teknologi telematika yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu
informasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Antar Muka
Pemakai
Teknologi Interface Telematika adalah
suatu teknologi atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan
teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna.
Interface (antarmuka) adalah sebuah titik, wilayah atau permukaan dimana dua
zat atau benda yang berbeda saling bertemu, dia juga digunakan secara metafora
untuk perbatasan antara benda. Dalam artinya
yang khusus, interface merupakan fungsi atribut sensor dari suatu sistem
(aplikasi, perangkat lunak, kendaraan, dll) yang berhubungan dengan
pengoperasiannya oleh pengguna. Sebagai contoh pada sebuah benda yaitu
komputer, komputer terdiri dari komponen-komponen seperti hardware dan
software, dimana dari komponen-komponen yang ada pada komputer, bekerja untuk
menghasilkan sebuah tampilan yang disebut antarmuka (interface) yang
menghubungkan antara pengguna dengan komputer tersebut.
Ilmu Telematika sangat identik dengan sebuah tampilan Interface yang
menarik, memberikan kemudahan, modern, dan sesuai dengan kebutuhan. Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia, bahkan menjadi komoditas industry, bisnis informasi, media
dan telekomunikasi. Secara umum telematika merupakan bertemunya system jaringan
kominikasi dengan teknologi informasi. Jadi , interface telematika adalah
atribut sensosr dari pertemuan system jaringan komunikasi dan teknologi
informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna.
Dalam Teknologi Interface Telamatika terdapat 6 macam
fitur yang terdiri dari:
Head up display system, Tangible User Interface, Computer Vision, Middleware
Telematika, Browsing Audio Data, Speech Recognation.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. HUD (Head-Up Display) System
Head-up display, atau disingkat HUD,
adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan
pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa. Asal usul nama
berasal dari pengguna bisa melihat informasi dengan kepala “naik” (terangkat)
dan melihat ke depan, bukan memandang miring ke instrumen yang lebih rendah.
HUD terbagi menjadi 3 generasi yang mencerminkan teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan gambar, yaitu:
a. Generasi Pertama – Gunakan CRT untuk menghasilkan sebuah gambar pada
layar fosfor, memiliki kelemahan dari degradasi dari waktu ke waktu dari
lapisan layar fosfor. Mayoritas HUDs beroperasi saat ini adalah dari jenis ini.
b. Generasi Kedua – Gunakan sumber cahaya padat, misalnya LED, yang
dimodulasi oleh sebuah layar LCD untuk menampilkan gambar. Ini menghilangkan
memudar dengan waktu dan juga tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk sistem
generasi pertama. Sistem ini pada pesawat komersial.
c. Generasi Ketiga – Gunakan waveguides optik untuk menghasilkan gambar
secara langsung dalam Combiner daripada menggunakan sistem proyeksi.
Penggunaan HUD dapat dibagi menjadi 2 jenis. Jenis pertama adalah HUD
yang terikat pada badan pesawat atau kendaraan chasis. Sistem penentuan gambar
yang ingin disajikan semata-mata tergantung pada orientasi kendaraan. Jenis
yang kedua adalah HMD, helm dipasang yang menampilkan HUD dimana elemen akan
ditampilkan tergantung pada orientasi dari kepala pengguna.
3.2 Teknologi HUD
a. CRT (Cathode Ray Tube)
Hal yang sama untuk semua HUD adalah sumber dari gambar yang
ditampilkan, CRT, yang dikemudikan oleh generator. Tanda generator mengirimkan
informasi ke CRT berbentuk koordinat x dan y. Hal itu merupakan tugas dari CRT
untuk menggambarkan koordinat senagai piksel, yaitu grafik. CRT membuat piksel
dengan menciptakan suatu sinar elektonil, yang menyerang permukaan tabung (tube).
b. Refractive HUD
Dari CRT, sinar diproduksi
secara paralel dengan sebuah lensa collimating. Sinar paralel tersebut
diproyeksikan ke kaca semitrasnparan (kaca gabungan) dan memantul ke mata
pilot. Salah satu keuntungan dari reaktif HUD adalah kemampuan pilot untuk
menggerakkan kepalanya dan sekaligus melihat gambar yang ditampilkan pada kaca
gabungan.
c. Reflective HUD
Kerugian dari HUD reflektif
adalah akibatnya pada besarnya tingkat kompleksitas yang terlibat dalam
meproduksi penggabungan lekungan dari segi materi dan rekayasa. Keuntungan
besarnya adalah kemampuan pada peningkatan tanda brightness (terang),
meminimalisir redaman cahaya dari pemandangan visual eksternal dan adanya
kemungkinan untuk menghemat ruang di kokpit, karena lensa collimating yang
tidak diperlukan.
d. System Architecture
HUD komputer mengumpulkan informasi dari sumber – sumber seperti IRS (Inertial
Reference System), ADC (Air Data Computer), radio altimeter,
gyros, radio navigasi dan kontrol kokpit. Diterjemahkan ke dalam koordinat x
dan y, komputer HUD selanjutnya akan menyediakan informasi yang dibutuhkan
untuk hal apa yang akan ditampilkan pada HUD ke generator simbol. Berdasarkan
informasi ini, generator simbol menghasilkan koordinat yang diperlukan pada
grafik, yang akan dikirmkan ke unit display (CRT) dan ditampilkan sebagai
simbol grafik pada permukaan tabung.
e. Display Clutter
Salah satu perhatian penting dengan simbologi HUD adalah kecenderungan
perancang untuk memasukkan data terlalu banyak, sehingga menghasilkan kekacauan
tampilan. Kekacauan tampilan ini jauh dari eksklusif untuk HUD, tetapi hal ini
sangat kritis pada saat melihat ke arah tampilan. Setiap simbologi yang tampil
pada sebuah HUD harus melayani atau memiliki sebuah tujuan dan mengarahkan
peningkatan performa. Kenyataannya, bukan piksel tunggal yang dapat menerangi
kecuali dia secara langsung mengarahkan pada penigkatan. Prinsip yang
diterapkan pada perancangan HUD adalah ‘ketika dalam keraguan, tinggalkan
saja’.
3.3 Tangible User Interface
Pada sebuah pantai, ada tanah dan
lautan, kita menghadapi suatu tantangan untuk mempertemukan kedua tempat
tinggal kita antara dunia fisik dan dunia digital. Informasi digital merendam
organ visual dan indera perasa kita, tetapi tubuh kita tetap merasakan atau
berada di dunia fisik. Jendela unuk ruang digital terbatas pada layar datar
persegi dan piksel atau “painted bits”. Sayangnya, orang tidak dapat
merasakan keberadaan informasi digital melalui tangan dan tubuhnya.
Bayangkan sebuah gunug es, sejumlah
massa es yang mengambang di lautan. Hal tersebut merupakan metafora dari TUI (Tangible
User Interface). TUI memberikan bentuk fisik ke informasi digital dan
komputasi, menyelamatkan bit dari bagian bawah air, pengaturan pengapungan, dan
membuatnya langsung bisa dikendalikan dengan tangan manusia. TUI dibangun atas
dasar ketrampilan dan penemapatan informasi fisik yang berwujud digital di
dalam ruang fisik. Tantangan rancangannya adalah ekstensi mulus dari affordance
fisik dari objek ke dalam domain digital (Ishii dan Ullmer, 1997).
Ada terdapat 4 buah karakteristik
dari TUI, yaitu:
- Representasi fisik digabungkan untuk mendasari komputasi informasi digital.
- Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.
- Representasi fisik perseptual digabungkan untuk secara aktif ditengahi representasi digital.
- Keadaan fisik terlihat “mewujudkan aspek kunci dari negara digital dari sebuah sistem.
3.4 Dasar Model Dari TUI
Antarmuka antara manusia dan
informasi membutuhkan dua komponen utama, yaitu input dan output, atau kontrol
dan representasi. Kontrol memungkinkan pengguna untuk memanipulasi informasi,
sedangkan representasi eksternal dianggap sebagai indera manusia. Gambar 2.9
menampilkan model sederhana yang terdiri dari kontrol, representasi dan
informasi.
TUI menggunakan representasi nyata
dari informasi yang juga berfungsi sebagai mekanisme kontrol secara langsung
pada informasi digital. Dengan merepresentasikan informasi pada kedua bentuk
tangible dan intangible, pengguna dapat lebih secara langsung menekankan
representasi digital dengan menggunakan tangan mereka.
3.5 Computer Vision
Visi Komputer adalah ilmu dan
teknologi mesin yang melihat, di mana lihat dalam hal ini berarti bahwa mesin
mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan
teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar
dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa
kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis.
Komputer visi berkaitan erat dengan kajian visi biologis. Bidang studi visi biologis dan model proses fisiologis di balik persepsi visual pada manusia dan hewan lainnya. Komputer visi, di sisi lain, studi dan menggambarkan proses diimplementasikan dalam perangkat lunak dan perangkat keras di belakang sistem visi buatan. pertukaran Interdisipliner antara visi biologi dan komputer telah terbukti bermanfaat bagi kedua bidang. Komputer visi, dalam beberapa hal, invers grafis komputer. Sub-domain dari visi komputer termasuk adegan rekonstruksi, deteksi event, pelacakan video, pengenalan obyek, belajar, indexing, estimasi gerak, dan pemulihan citra.
Banyak kesepakatan kecerdasan buatan dengan perencanaan otonom atau musyawarah untuk sistem robotical untuk menavigasi melalui lingkungan. Pemahaman yang rinci tentang lingkungan ini diperlukan untuk menavigasi melalui mereka. Informasi tentang lingkungan dapat diberikan oleh sistem visi komputer, bertindak sebagai sensor visi dan memberikan informasi tingkat tinggi tentang lingkungan dan robot. Kecerdasan buatan dan topik-topik berbagi komputer visi lain seperti pengenalan pola dan teknik pembelajaran. Akibatnya, visi komputer kadang-kadang dilihat sebagai bagian dari bidang kecerdasan buatan atau ilmu bidang komputer secara umum.
Fisika merupakan bidang lain yang terkait erat dengan visi komputer. Sistem visi Komputer bergantung pada sensor gambar yang mendeteksi radiasi elektromagnetik yang biasanya dalam bentuk baik cahaya tampak atau infra-merah. Sensor dirancang dengan menggunakan fisika solid-state. Proses di mana cahaya merambat dan mencerminkan off permukaan dijelaskan menggunakan optik. sensor gambar canggih bahkan meminta mekanika kuantum untuk memberikan pemahaman lengkap dari proses pembentukan gambar. Selain itu, berbagai masalah pengukuran fisika dapat diatasi dengan menggunakan visi komputer, untuk gerakan misalnya dalam cairan.
Bidang ketiga yang memainkan peran penting adalah neurobiologi, khususnya studi tentang sistem visi biologis. Selama abad terakhir, telah terjadi studi ekstensif dari mata, neuron, dan struktur otak dikhususkan untuk pengolahan rangsangan visual pada manusia dan berbagai hewan. Hal ini menimbulkan gambaran kasar, namun rumit, tentang bagaimana "sebenarnya" sistem visi beroperasi dalam menyelesaikan tugas-tugas visi tertentu yang terkait. Hasil ini telah menyebabkan subfield di dalam visi komputer di mana sistem buatan yang dirancang untuk meniru pengolahan dan perilaku sistem biologi, pada berbagai tingkat kompleksitas.
Komputer visi berkaitan erat dengan kajian visi biologis. Bidang studi visi biologis dan model proses fisiologis di balik persepsi visual pada manusia dan hewan lainnya. Komputer visi, di sisi lain, studi dan menggambarkan proses diimplementasikan dalam perangkat lunak dan perangkat keras di belakang sistem visi buatan. pertukaran Interdisipliner antara visi biologi dan komputer telah terbukti bermanfaat bagi kedua bidang. Komputer visi, dalam beberapa hal, invers grafis komputer. Sub-domain dari visi komputer termasuk adegan rekonstruksi, deteksi event, pelacakan video, pengenalan obyek, belajar, indexing, estimasi gerak, dan pemulihan citra.
Banyak kesepakatan kecerdasan buatan dengan perencanaan otonom atau musyawarah untuk sistem robotical untuk menavigasi melalui lingkungan. Pemahaman yang rinci tentang lingkungan ini diperlukan untuk menavigasi melalui mereka. Informasi tentang lingkungan dapat diberikan oleh sistem visi komputer, bertindak sebagai sensor visi dan memberikan informasi tingkat tinggi tentang lingkungan dan robot. Kecerdasan buatan dan topik-topik berbagi komputer visi lain seperti pengenalan pola dan teknik pembelajaran. Akibatnya, visi komputer kadang-kadang dilihat sebagai bagian dari bidang kecerdasan buatan atau ilmu bidang komputer secara umum.
Fisika merupakan bidang lain yang terkait erat dengan visi komputer. Sistem visi Komputer bergantung pada sensor gambar yang mendeteksi radiasi elektromagnetik yang biasanya dalam bentuk baik cahaya tampak atau infra-merah. Sensor dirancang dengan menggunakan fisika solid-state. Proses di mana cahaya merambat dan mencerminkan off permukaan dijelaskan menggunakan optik. sensor gambar canggih bahkan meminta mekanika kuantum untuk memberikan pemahaman lengkap dari proses pembentukan gambar. Selain itu, berbagai masalah pengukuran fisika dapat diatasi dengan menggunakan visi komputer, untuk gerakan misalnya dalam cairan.
Bidang ketiga yang memainkan peran penting adalah neurobiologi, khususnya studi tentang sistem visi biologis. Selama abad terakhir, telah terjadi studi ekstensif dari mata, neuron, dan struktur otak dikhususkan untuk pengolahan rangsangan visual pada manusia dan berbagai hewan. Hal ini menimbulkan gambaran kasar, namun rumit, tentang bagaimana "sebenarnya" sistem visi beroperasi dalam menyelesaikan tugas-tugas visi tertentu yang terkait. Hasil ini telah menyebabkan subfield di dalam visi komputer di mana sistem buatan yang dirancang untuk meniru pengolahan dan perilaku sistem biologi, pada berbagai tingkat kompleksitas.
Namun bidang lain yang terkait dengan
visi komputer pemrosesan sinyal. Banyak metode untuk pemrosesan sinyal
satu-variabel, biasanya sinyal temporal, dapat diperpanjang dengan cara alami
untuk pengolahan sinyal dua variabel atau sinyal multi-variabel dalam visi
komputer. Namun, karena sifat spesifik gambar ada banyak metode dikembangkan
dalam visi komputer yang tidak memiliki mitra dalam pengolahan sinyal
satu-variabel. Sebuah karakter yang berbeda dari metode ini adalah kenyataan
bahwa mereka adalah non-linear yang bersama-sama dengan dimensi-multi sinyal,
3.6 Browsing
Audio Data
Browsing merupakan aktivitas
menjelajahi dunia maya (Internet) untuk mencari informasi yang terkini tanpa
batas dan tanpa birokrasi atau dikenal juga dengan istilah surfing internet
(berselancar di dunia maya), software yang digunakan dikenal dengan nama web
browser. Beberapa contoh web browser adalah Mozilla Firefox, Internet
aexplorer, Opera, Chrome, dll. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Internet telah didefinisikan
kembali berbagai bidang hiburan, khususnya, yaitu musik. Hari ini, real-time
Internet Real audio streaming musik dan MP3 secara teratur dinikmati oleh
jutaan pendengar. Makalah ini menyajikan multimedia yang berpusat manusia audio
(audio informasi) sistem pencarian melalui jaringan komputer.
Karya ini juga telah diurus memainkan
audio yang terus-menerus tanpa ada data yang mengganggu dengan menerapkan
mekanisme streaming dan buffering. Arsitektur sistem client-server berikut
model. Database digunakan untuk menyimpan informasi metadata audio. Server
audio yang bertanggung jawab untuk mengambil informasi dari database untuk
memenuhi permintaan klien. Klien menyediakan antarmuka komputer manusia untuk
pengguna melalui antarmuka pengguna grafis untuk browsing, mencari dan
memainkan audio yang menarik melalui jaringan. Berdasarkan masukan klien
permintaan pengguna ke server untuk mendapatkan informasi audio (seperti daftar
film-film bahasa tertentu, daftar lagu-lagu film tertentu dan daftar lagu
berdasarkan pencocokan pengguna memasukkan teks lirik). Audio pengambilan
informasi dari basis data akan dilakukan oleh server berbasis teks menggunakan
metode pencarian.
Browsing Audio Data merupakan metode
browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang
ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal digabungkan ke LAN
(local area network) untuk mendeteksi IP kamera. Jaringan video / audio metode
browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menjalankan sebuah program aplikasi
komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera
IP.
2. Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi
ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
3. Mendapatkan kamera IP pribadi alamat
dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP
melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan
server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio
data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video /
audio data melalui Internet.
Browsing audio data tidak semudah
browsing dokumen cetak, karena adanya sifat temporal suara. Ketika melakukan
browsing terhadap dokumen, kita dapat dengan cepat mengalihkan fokus perhatian
dengan membaca sepintas isi dari dokumen tersebut. Kita dapat mengetahui ukuran
dan struktur dokumen, dan menggunakan memori spasial visual untuk mengingat dan
mencari spesifik topik. Namun, ketika browsing suatu rekaman audio, kita harus
berulang kali memainkan dan melompati bagian tertentu, tanpa memainkannya, kita
tidak bisa menyadari suara atau isinya. Kita harus mendengarkan semua stream
audio untuk dapat menangkap semua isinya.
Beberapa bentuk informasi yang dapat
dicari (browsed) melalui internet, yaitu: informasi berupa teks (text/plain,
text/html), image (image/gif, image/jpeg, image/png), video (video/mpeg,
video/quicktime), audio (audio/basic, audio/wav) dan application
(application/msword, application/octet-stream).
3.7 Speech Recognition
Speech recognition adalah proses komputer untuk
mengenali apa yang diucapkan user berdasarkan intonasi suara yang dikonversikan
kedalam bentuk tulisan.
Dalam menggunakan speech recognition ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan komputer yang memiliki fasilitas speech recognition dan microphone
ataupun headset. Dengan alat tersebut suara kita akan lebih dikenali oleh
komputer dan dapat memudahkan dalam penggunaan.
3.8 Speech Synthesis
Speech
synthesis adalah
transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi ini
mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin
dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan
bahasa.TTS (text to speech) dimaksudkan untuk membaca teks elektronik
dalam bentuk buku, dan juga untuk menyuarakan teks dengan menggunakan pemaduan
suara. Sistem ini dapat digunakan sebagai sistem komunikasi, pada sistem
informasi referral, dapat diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan
kemampuan melihat dan membaca.
Ada beberapa masalah yang terdapat
pada pemaduan suara, yaitu:
1. User sangat sensitif terhadap
variasi dan informasi suara. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat memberikan
toleransi atas ketidaksempurnaan pemadu suara.
2. Output dalam bentuk suara tidak dapat
diulang atau dicari dengan mudah.
3. Meningkatkan keberisikan pada
lingkungan kantor atau jika menggunakan handphone, maka akan meningkatkan
biaya pengeluaran.
Lingkungan dari aplikasi pemadu suara
adalah:
- Bagi tunanetra, pemadu suara menawarkan media komunkasi dimana mereka dapat memiliki akses yang tidak terbatas.
- Lingkungan dimana visual dan haptic skill user berfokus pada hal lain. Contohnya: sinyal bahaya pada kokpit pesawat udara.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
antarmuka (interface) adalah suatu layanan yang
disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antar pengguna dengan sistem
operasi tersebut. Antarmuka ini sendri mempunyai dua macam yaitu Command Line
Interface(CLI) tipe antarmuka ini dimana pengguna berinteraksi dengan sistem
operasi melalui text-terminal. Dan Graphical User Interface(GUI) tipe antarmuka
ini digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui
gamar, icon, menu dan menggunakan perangkat penunjuk seperti mouse atau track
ball.
Lalu
terdapat 6 teknologi yang terkait dengan antarmuka telematika yaitu yang
pertama Head Up Display (HUD) ini merupakan tampilan transparan yang
menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat kea rah lain dari
sudut pandang biasanya. Yang kedua adalah Tangible User Interface yaitu
teknologi yang memberikan kemudahan untuk berinteraksi dengan informasi digital
melalui lingkungan fisik. Yang ketiga
adalah Computer Vision yaitu teknologi data citranyadapat dalam berbagai
bentuk. Yang keepat adalah Browsing Audio data yaitu teknologi dengan
menggunakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video/audio
yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Yang kelima adalah Speech Recognition
yaitu teknologi yang bisa merubah suara menjadi tulisan. Dan yang terakhir
adalah Speech Synthesis yaitu teknologi hasil kecerdasan buatan dari
pembicaraan manusia.
Middleware
adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi dan
lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP.
DAFTAR
PUSTAKA
- http://student.eepis-its.edu/syafur/IES/Syafur/buku_ta/hmmbuku1.doc
- http://tony911.files.wordpress.com/2010/03/bukuajarimk.pdf
- http://macuy-marucuy.blogspot.com/2010/11/teknologi-interface.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar