UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
Manajemen Data Client Server
|
ABSTRAKSI
client
server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server
dalam suatu jaringan Dalam perkembangannya, client server dikembangkan oleh
dominasi perusahaan-perusahaan software yaitu Baan, Informix, Microsoft,
Novell, Oracle, SAP, PeopleSoft, Sun, dan Sybase. Definisi lain dari client
server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server
dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah
aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika
mengakses server dalam suatu jaringan.
Kata
Kunci : Server, Client, Jaringan
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………………...
ABSTRAKSI……………………………………………..……………………………………
DAFTAR
ISI………………………………..…………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…….……………………………………………………………….
1.1 Latar
Belakang…………….……………………………………………………………
1.2 Tujuan
penulisan………………………………………………………………………..
1.3 Metode penulisan
……………………………………………………………………...
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA………………………….………………………………….
2.1 Definisi
Client Server……………..…………………………………………………...
2.2
Karakteristik Client Server………………………......………………………………...
2.3 Konsep Client Server…………………………………………………………………..
2.4 Keuntungan Client Server …………………………………………………………….
2.5 Kelemahan
Client Server …………………………...…………………………………
2.6 ARSITEKTUR
CLIENT/SERVER……………………………………………………
BAB III PEMBAHASAN……………………………………....……………………………
3.1 Usulan Pola
Implementasi Client Server………………….…………………………...
3.2 Struktur Client
Server……………………..…………………………………………...
3.3 Sarana Penunjang………...……………………………………………………………
3.4 Strategi
Pengembangan Aplikasi………………………………………………………
3.5 Sumber Daya
Manusia………..………………………………………………………..
3.6 Dukungan
Eksekutif…………………………………………………………………...
BAB IV PENUTUP……………………….………………………………………………….
4.1
kesimpulan………….……………………………...…………………………………..
BAB V DAFTAR PUSTAKA…………………………...…...………………………………
|
i
ii
iii
1
1
1
2
3
3
4
5
8
8
8
9
10
10
12
12
12
13
14
14
15
|
1.1 Latar Belakang
Manajemen
data melibatkan semua disiplin yang berhubungan dengan manajemen data sebagai
sumber daya yang berguna. Definisi resmi dari DAMA (Inggris: Demand Assigned
Multiple Access) adalah "manajemen data adalah pengembangan dan penerapan
arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus
hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan." Definisi ini
cukup luas dan mencakup sejumlah profesi yang tidak bersentuhan langsung secara
teknis dengan aspek tingkat rendah manajemen data seperti manajemen basis data
relasional. Salah satu contoh dari Manajemen Data Telematika adalah Client
Server.
Client server diaplikasikan pada
aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara
client dan server. Dalam perkembangannya, client server dikembangkan oleh
dominasi perusahaan-perusahaan software yaitu Baan, Informix, Microsoft,
Novell, Oracle, SAP, PeopleSoft, Sun, dan Sybase.
Awalnya pengertian client server
adalah sebuah system yang saling berhunungan dalam sebuah jaringan yang
memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi
sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Definisi lain dari client server adalah
pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu
jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri
dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam
suatu jaringan.
1.2 Tujuan penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami penerapan manajemen data
client server serta keuntungan dan kelebihan dari penggunaan manajemen client
server.
1.3 Metode penulisan
Metode yang
digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah dengan literature. Yaitu mencari
informasi yang berhubungan dengan konsep penerapan manajemen data client server
dari beberapa sumber, baik itu melalui browsing maupun sumber-sumber literature
tertulis (buku).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Client Server
client
server adalah sebuah system yang saling berhunungan dalam sebuah jaringan yang
memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi
sebagai server atau biasa disebut 2-Tier.
Komputer yang meminta layanan
disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut
sebagai server.
Pengertian lain, client melakukan
permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan
menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses
memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client
sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.
Istilah tier dalam server adalah
untuk menjelaskan pembagian sebuah aplikasi yang melalui client dan server.
Pembagian proses kerja adalah bagian utama dari konsep client/ server saat ini.
Jadi saat ini pembagian kerja pada client dan server telah diatur secara lebih
spesifik.
Arsitektur
Model Client/Server
Service Request adalah permintaan dari client baik
berupa permintaan data maupun perintah ke server.
Service Response berupa balasan dari server atas
permintaan dari client berupa hasil proses.
Data yang diminta oleh client dapat
diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server,
seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
2.2 Karakteristik Client-Server
Berikut merupakan karakteristik dari client-server :
* Service
Untuk menyediakan layanan terpisah yang berbeda
* Shared resource
Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource
* Asymmetrical Protocol
Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
* Transparency Location
Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
* Mix-and-match
Tidak tergantung pada platform
* Message-based-exchange
Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
* Encapsulation of service
Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
* Scalability
sistem C/S dapat dikembangkan baik secara vertical maupun horizontal
* Integrity
Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
2.2 Karakteristik Client-Server
Berikut merupakan karakteristik dari client-server :
* Service
Untuk menyediakan layanan terpisah yang berbeda
* Shared resource
Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource
* Asymmetrical Protocol
Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
* Transparency Location
Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
* Mix-and-match
Tidak tergantung pada platform
* Message-based-exchange
Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
* Encapsulation of service
Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
* Scalability
sistem C/S dapat dikembangkan baik secara vertical maupun horizontal
* Integrity
Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
2.3 Konsep Client Server
Sesuai dengan kebutuhan dan juga sarana penunjang yang dimiliki, pada dasarnya
implementasi aplikasi Client/Server tergantung dari pendistribusian kebutuhan
prosesnya. Oleh sebab itu, pada umumnya definisi implementasi Client/Server
dibagi atas 5 model yaitu:
1.
Distributed Presentation
Implementasi
aplikasi Client/Server dengan model ini, pada dasarnya adalah menterjemahkan
tampilan antar muka aplikasi (layar) yang statis dan kaku pada terminal di
Server (umumnya aplikasi di Mini Komputer ataupun Mainframe), dan membentuk
tampilan antar muka di Client (PC) yang grafikal dan juga dapat mengeksploitasi
fasilitas di Client seperti mouse, layar sentuh, dll.
Hal
ini biasanya dilakukan pada aplikasi yang berjalan di Mainframe atau Mini
komputer, dimana pada dasarnya tidak terjadi perubahan pada aplikasi tersebut
hanya ditambahkan ‘jembatan’ antara layar terminal mainframe dan layar PC
dengan prinsip pemetaan instruksi. Dalam prakteknya, model ini digunakan hanya untuk
menjembatani tampilan kaku dan statis menjadi lebih grafikal, tanpa merubah
proses asli dari aplikasi tersebut dan tampilan dari aplikasi di Server itu
sendiri. Implementasi ini adalah yang paling aman dalam tahap awal penerapan
Client/Server bagi pemakai Mainframe dan Mini komputer, walaupun bukan cara
yang paling efektif.
2. Remote Presentation
Pada
model ini interaksi antara Client dan Server mulai dilakukan dalam bentuk
pembagian kerja yang baku. Dalam implementasinya, Client akan berfungsi menjadi
pemberi layanan antar muka (alat presentasi informasi) antara pemakai akhir dan
aplikasi, sedang seluruh proses dan manajemen data akan dilakukan di
Server.
Dengan
kata lain Client akan menjadi ‘dialog manager’ antara pemakai dan
aplikasi, dimana dengan jaringan komunikasi data, masukan yang terjadi akan di
sampaikan ke Server untuk diproses, dan tanggapan/response balik dari Server
akan dikembalikan ke jaringan komunikasi data dan ditampilkan oleh Client
sebagai sarana untuk tindak lanjutnya oleh pemakai akhir.
3. Distributed Logic
Implementasi
model ini telah memanfaatkan sumber daya pemroses yang dimiliki oleh Client.
Sehingga yang menjadi perbedaannya adalah sebagian dari logika/proses aplikasi
akan didelegasikan ke Client, dan presentasi data tetap di Client sepenuhnya.
Dalam model ini akan terjadi pembagian kerja antara Client dan Server yang
berhubungan dengan pengolahan data.
Implementasi
model ini adalah pengembangan dari model sebelumnya, dimana sejalan dengan
meningkatnya kemampuan prosessor pada PC dan juga tersedianya perangkat lunak
PC yang dapat berkolaborasi dengan perangkat lunak di Mainframe. Tapi pada
umumnya aplikasi ini belum memanfaatkan RDBMS sebagai basis datanya.
4. Remote Data
Model
ini dikembangkan sejalan dengan meningkatnya kemampuan yang dapat dilakukan
oleh PC sebagai Client dari RDBMS. Pada model ini presentasi data dan logika
aplikasi dilakukan seluruhnya di tingkat Client, sedang Server hanya berfungsi
untuk melayani permintaan data dengan kriteria yang ditentukan Client berikut
proses manajemen dari data itu sendiri.
Pada
umumnya implementasi model dilakukan dengan implementasi ‘Relational Database
Management System (RDBMS)’ yang berbasis SQL baik di PC (Client) dan juga di
Mainframe (Server). Dengan berkembangnya kemampuan ini dimungkinkan untuk
membentuk aplikasi Client/Server yang jauh lebih kompleks, dan lebih mudah
digunakan oleh pemakai akhir dengan memakai alat bantu tertentu, dan membentuk
proses yang mendukung hal berikut :
·
Ad
Hoc Query/Laporan
·
Decision
Support System
·
Executive
Information System
·
Business
Simulation
Hal
ini sebelumnya sangat sulit dilakukan, sebab komunikasi antara program di
Client dan di Server harus diprogram dan diatur sendiri oleh pemrogram, sedang
pada model ini proses tersebut sudah terintegrasi menjadi satu dengan fasilitas
data manajemen, sehingga lokasi data cenderung transparent kepada
pemakai.
5. Distributed Data
Model
ini adalah yang paling maju dan canggih dari aplikasi Client/Server. Dimana
data tersebar dalam jaringan komputer dan umumnya dibutuhkan fasilitas
manajemen data yang lebih kompleks. Pada prinsipnya dengan model ini, tidak ada
lagi batas antara Client dan Server, sebab pada saat tertentu Client akan dapat
menjadi Server, dan begitu juga sebaliknya.
Semua
kontrol atas data sudah didelegasikan secara tersebar, sesuai dengan lokasi
kerja yang bertanggung jawab pada data tertentu. Oleh sebab itu, dalam
implementasinya bukan hanya dibutuhkan fasilitas manajemen data yang canggih,
Umumnya penerapan model ini sangat bergantung dari kemampuan RDBMS yang
digunakan, dimana telah memiliki fasilitas Distributed RDBMS (DRBMS) yang
memungkinkan terjadinya komunikasi data bolak balik antara Data Manajer di satu
lokasi dan Data Manajer dilokasi lain, yang bahkan berbeda platform ataupun
produknya. Keuntungan dari model ini, alokasi data dapat dilakukan sesuai
dengan komputer yang menanganinya, tapi keberadaan lokasi dan data tersebut transparent
ke pemakai
2.4 KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER
- Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
- Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
- Semua data disimpan di server. Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit
- Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
2.5 KELEMAHAN CLIENT-SERVER
- Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
- Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
- Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
- Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
2.6 ARSITEKTUR CLIENT/SERVER
Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC. Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri. Berbagi hardware atau software :
Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC. Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri. Berbagi hardware atau software :
ARSITEKTUR FILE SERVER
- Model pertama Client/Server
- Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
- Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
- Server bertindak sebagai file serverFile server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut.
- Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
- DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
- Aktivitas pada klien:
- Meminta data
- Meminta penguncian data - Tanggapan dari klien :
- Memberikan data
- Mengunci data dan memberikan statusnya
BATASAN
FILE SERVER
Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori. Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama. Tanggung jawab diserahkan kepada programmer.
Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori. Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama. Tanggung jawab diserahkan kepada programmer.
ARSITEKTUR DATABASE SERVER
·
Klien bertanggung jawab dalam
mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan
data, logika aturan bisnis).
·
Database server bertanggung jawab
pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database.
·
Database serverlah yang dituntut
memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
·
Beban jaringan menjadi berkurang
·
Otentikasi pemakai, pemeriksaan
integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
·
Database server merupakan
implementasi dari two-tier archi
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Usulan Pola Implementasi Client
Server
Untuk
menerapkan aplikasi Client/Server dilingkungan suatu organisasi perlu dipertimbangkan
beberapa syarat dasar yang akan menjadi landasan operasi Client/Server
tersebut. Persyaratan tersebut pada dasarnya dapat dikelompokan dalam hal
sebagai berikut :
·
Rancangan
dasar struktur Client/Server
·
Sarana
penunjang yang dibutuhkan
·
Strategi
pengembangan aplikasi
·
Sumber
daya manusia, dan juga
·
Dukungan
dari pihak eksekutif perusahaan.
3.2 Struktur Client Server
Pada
prinsipnya untuk mengimplementasikan aplikasi Client/Server perlu didefinisikan
perangkat keras apa yang akan digunakan sebagai ‘Master Server’ atau Server
Utama dari semua Server yang akan dipakai. Server tersebut akan menjadi Server
utama dalam manajemen arsitektur Client/Server secara keseluruhan. Tapi dalam
konteks yang lebih kecil, mungkin Server ini dapat juga berfungsi sebagai
Client bagi Server lainnya.
Karena
sifatnya sebagai pengelola jaringan Client/Server, diperlukan kriteria sebagai
berikut dalam mempertimbangkan kebutuhan ‘Master Server’ :
·
Non
Dedicated
Non Dedicated adalah Server tidak diperuntukan hanya untuk satu fungsi
tertentu, seperti menjadi ‘Data Server’ atau ‘File Server’ saja. Tapi juga
untuk ‘Network management’, administrasi seperti pelaporan, dst. Contoh ‘Non
Dedicated’ adalah Server yang menggunakan sistem operasi yang ‘Multi Tasking’
atau bahkan ‘Multi Threading’, seperti OS/2, Windows NT, Unix, OS/400 dan
lainnya. Sedang contoh ‘Dedicated’ adalah Netware versi 3 keatas, yang dipasang
dengan karakteristik DOS. Dimana hanya bisa berfungsi sebagai Server tapi tidak
dapat berfungsi sebagai Client, atau fungsi-fungsinya.
·
Kapasitas
Besar
Kapasitas perangkat keras secara
keseluruhan dari arsitektur mesin, memori, tempat penyimpanan, prosesor dan
juga media pembantu lainnya yang lebih lengkap, seperti CD-ROM, Optikal Disk,
Tape dan lainnya.
·
Lokasi
di Kantor Pusat
Karena fungsinya sebagai pengelola, dimana berfungsi juga untuk
mengintegrasikan data, dan menyimpan rangkuman data perusahaan, biasanya Server
Utama ini berlokasi di kantor pusat perusahaan yang umumnya memiliki sarana
penunjang yang lebih baik, seperti telekomunikasi, listrik, ‘Cabling’, dan juga
sumber daya manusia yang ada.
Hal
ini sebenarnya cocok dengan model Client/Server Remote Data ke
atas, dimana proses sehari-hari dan juga sebagian dari data akan menjadi
tanggung jawab Client, sedang sebagian data yang diperlukan sebagai konsolidasi
dan sifatnya ‘sharing’ dengan proses lainnya akan diletakan di Mainframe
sebagai Server utama. Dari hal tsb di atas,
ada
beberapa keuntungan :
·
Server
Utama dapat berfungsi sebagai penyedia informasi bagi sistem informasi
eksekutif, dimana untuk data rangkuman akan ditempatkan di Server Utama, sedang
analisis dan observasi lanjut dapat pergi ke lokasi komputer Client sesuai
dengan bidang informasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh aplikasi sumber daya
manusia, biodata pegawai akan berada di Server Utama, dimana menyimpan
informasi yang baku, sedang sejarah informasi, seperti sejarah jabatan,
kepangkatan akan didapat pada komputer Client.
·
Pemakai
akhir akan dapat memproses lebih cepat dan independen. Hal ini dimungkinkan
karena pemakai akhir akan memiliki sebuah komputer yang lebih kecil, apakah itu
Mini atau PC, yang memiliki kemampuan proses sendiri. Hal ini mengurangi
ketergantungan dari komputer pusat dan juga prosesor dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pemakai.
·
Integrasi
data yang lebih terpadu, dimana semua unit kerja berbagi informasi yang sama,
tanpa harus memilikinya dilokasi sendiri.
·
Mudah
dikembangkan menjadi model Client/Server yang lebih maju, yaitu ‘Distributed
Data’.
3.3 Sarana Penunjang
Sebelumnya
telah disinggung secara langsung mengenai sarana penunjang Server Utama. Tapi
hal yang harus diperhatikan adalah sarana komunikasi data, yaitu :
·
Menentukan
protokol komunikasi apa yang akan menjadi standar,
·
Menyediakan
sarana jaringan komunikasi data disetiap komputer, khususnya Server Utama, baik
perangkat lunak dan perangkat kerasnya,
·
Menyediakan
saluran telekomunikasi, seperti saluran telepon, Radio Link, Satelit antara
setiap jaringan komputer,
·
Membentuk
‘Network Management System’ di Server Utama, dimana dapat memantau
seluruh jaringan Client/Server melalui Server Utama
3.4 Strategi Pengembangan Aplikasi
Untuk
menunjang aplikasi Client/Server harus digunakan perangkat lunak yang memang
dirancang dengan menggunakan pola Client/Server. Pada dasarnya pembentukan
aplikasi ini ditentukan oleh implementasi ‘Relational Database Management
System (RDBMS)’. Hal ini dilakukan dengan jalan memanfaatkan kemampuan RDBMS
dalam melakukan pendistribusian data secara transparan (Distributed Data) antar
Database kepada pemakai akhir. Dengan fungsi ‘Distributed Data’ ini, pemakai
tidak perlu tahu lokasi dari data yang akan digunakannya secara fisik, selama
ia memiliki otorisasi akses ke suatu data, tanpa perlu tahu data itu di
komputer mana, fungsi RDBMS akan mencarikan lokasi data tersebut
untuknya. Hal ini juga transparan ke aplikasi. Sehingga RDBMS sangat menunjang
dalam membuat aplikasi Client/ Server.
3.5 Sumber Daya Manusia
Untuk
mengembangkan aplikasi Client/Server, diperlukan bukan hanya kemampuan teknis
komputerisasi semata. Tapi perlu dikembangkan wawasan berpikir untuk dapat
mencakup pola kerja Client/Server, dimana dibutuhkan integrasi, sinkronisasi
dan perencanaan yang matang secara keseluruhan. Disamping itu perlu pula
dikembangkan kemampuan perorangan di bidang aplikasi dan jaringan, yang mana
sangat kritikal dalam implementasi aplikasi Client/Server, dengan cara memberi
pendidikan dan juga ‘magang’.
Untuk
mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan, dapat dipertimbangkan suatu bentuk
kerja sama dengan pihak luar yang lebih berpengalaman. Sebagai contoh, dapat
dipilih salah satu aplikasi yang akan dikonversikan menjadi aplikasi
Client/Server, dan dalam proses pengerjaannya melibatkan pihak luar sebagai
konsultan teknis, yang mana akan memberi pengalaman implementasi bagi tenaga
ahli dilingkungan perusahaan.
3.6 Dukungan Eksekutif
Menerapkan
aplikasi Client/Server dilingkungan perusahaaan, diproyeksikan akan memberikan
dampak positif bagi penggunaan teknologi informasi di jajaran eksekutif
perusahaan, seperti lebih mudahnya membuat sistem informasi untuk eksekutif.
Tapi disisi lain diperlukan biaya yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya. Oleh
sebab itu perlu dipikirkan program kerja khusus yang berhubungan dengan
aktifitas eksekutif, yang bertujuan untuk membangun minat eksekutif dalam
mendukung program Client/Server ini, seperti :
·
Pembentuk
prototipe aplikasi Sistem Informasi Eksekutif,
·
Memberikan
laporan kemajuan perusahaan yang dihasilkan oleh teknologi informasi,
·
Melakukan
kunjungan kerja studi banding dibidang teknologi informasi bagi para eksekutif,
dll.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menerapkan
aplikasi Client/Server dilingkungan perusahaaan, diproyeksikan akan memberikan
dampak positif bagi penggunaan teknologi informasi di jajaran eksekutif
perusahaan, seperti lebih mudahnya membuat sistem informasi untuk eksekutif.
Tapi disisi lain diperlukan biaya yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya.
Untuk mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan, dapat dipertimbangkan suatu
bentuk kerja sama dengan pihak luar yang lebih berpengalaman. Sebagai contoh,
dapat dipilih salah satu aplikasi yang akan dikonversikan menjadi aplikasi
Client/Server, dan dalam proses pengerjaannya melibatkan pihak luar sebagai
konsultan teknis, yang mana akan memberi pengalaman implementasi bagi tenaga
ahli dilingkungan perusahaan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
2.
iqbalhabibie.staff.gunadarma.ac.id/.../7.+Model+konsep+ClientServer.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar