Kesalahan - Kesalahan di Media
1.
“Rumput gue lebih asik dari tetangga”
Ini adalah tagline iklan
suatu merk rokok. Tagline ini bertebaran di layar televisi, di koran, di
baliho-baliho pinggir jalan. Sekilas, tagline iklan itu tidak aneh dan
kita faham maksudnya. Namun, kalau ditilik dari pemilihan dan penggunaan kata,
kita jadi tahu bahwa ‘yang lebih asyik daripada rumput saya adalah tetangga
saya, bukan rumput tetangga saya’. Kalau mau lebih akurat, tagline itu
harusnya berbunyi ‘Rumput gue lebih asyik daripada rumput tetangga’. ‘Rumput
tetangga’ berbeda jauh dari ‘tetangga’. Ketidaktepatan juga mendera kata ‘asik’
yang seharusnya ‘asyik’ dan ‘dari’ yang seharusnya ‘daripada’.
Bunyi tagline pada iklan di
atas mungkin disengaja atau mungkin pula hasil dari kecerobohan karena sang copywriter
(penulis tagline) kurang memahami ejaan ‘asyik’, makna ‘daripada’ dan
kelengkapan frase pembandingnya ‘rumput tetangga’. Silakan bandingkan dengan
iklan perbandingan sederhana di bawah ini yang mampu menampilkan tagline perbandingan
dengan lebih akurat.
2.Kecerobohan
copywriter di negeri ini sepertinya bukan hal aneh. Ma
Adakah Anda temukan kecerobohan
sepele? Ya, benar. Huruf ’s’ tidak perlu ada pada ‘begins‘. Tagline
yang benar untuk iklan ini adalah ‘Let the Journey Begin” karena kata
kerja ‘let’ harus diikuti bare infinitive alias infinitive
without to alias root word’.
3.
banner iklan Speedy pada halaman Kompasiana beberapa saat yang lalu? Di
situ ada kata ‘thank you for your participate’ yang seharusnya ‘thank
you for your participation’.
4. iklan layanan masyarakat di Gianyar, Bali
ini. Betapa cerobohnya si penulis tagline atas penggunaan ‘hide’
(sembunyikan), yang seharusnya ‘stay away from drugs’
5. Iklan XL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar